Mengenal Plastik....!!!

Mengenal Plastik....!!!
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. 

Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. 

Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.


Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll)
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan ductile.

Mengenal Plastik....!!!
Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.

Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". 

Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. 

Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
Pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering sekali menggunakan barang-barang dengan bahan baku plastik. 

Seperti misalnya yang sering kita pergunakan yaitu peralatan makan dan minum yang terbuat dari bahan plastik. 

Banyak sekali informasi atau berita mengenai tipe dan jenis plastik, bahaya zat yang terkandung dalam plastik bagi kesehatan begitu juga tentang limbahnya yang sulit untuk di daur ulang. 

Sebenarnya hal ini telah banyak dibahas banyak kalangan seiring meningkatnya sampah plastik yang terserak disekitar kita. Botol maupun bahan-bahan dari plastik bekas lain banyak ditemukan disekitar kita.Banyak dari kita yang tidak mengetahui akan jenis dan tipe dari kemasan-kemasan yang terbuat dari bahan plastik. 

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
Pada dasarnya bahwa kemasan-kemasan yang terbuat dari plastik seperti botol-botol plastik sebenarnya telah diberi kode yang terletak dibagian bawah botol tersebut untuk keperluan keamanan. 

Dan kode dan simbol berbentuk segitiga yang ada di bawah botol plastik tersebut sangat penting untuk diketahui karena berkaitan dengan jenis bahan serta dampak pemakaiannya.

Dapat kita ketahui bersama bahwa secara internasional telah diatur kode untuk kemasan plastik. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1988 di Amerika Serikat dan diadopsi pula oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Bagi kita yang belum mengetahui dan awam sangat perlu untuk diketahui, karena tanda tersebut berkaitan dengan jenis bahan serta cara dan dampak pemanfaatannya bagi manusia.

Secara umum tanda tersebut berada di dasar, berbentuk segi tiga, di dalam segitiga akan terdapat angka, serta nama jenis plastik di bawah segitiga, dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut:

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
1. PETE/PET (Polyethylene Terephthalate)
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) di bawah segitiga. 

Biasa dipakai untuk botol plastik berwarna jernih, tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, dan hampir semua botol minuman lainnya. 

Untuk pertekstilan, PET digunakan untuk bahan serat sintetis atau lebih dikenal dengan polyester PETE/PET direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI PAKAI. Penggunaan berulang kali terutama pada kondisi panas dapat menyebabkan melelehnya lapisan polimer dan keluarnya zat karsinogenik dari bahan plastik tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 ditengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. 

Jenis ini memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE biasa dipakai untuk botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan jerigen pelumas dan lain-lain.

Walaupun demikian sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI PAKAI, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan HDPE bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula.

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V di bawah segitiga. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. 

Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk mainan, selang, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol kecap, botol sambal, botol sampo dll. 

PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan. Makanan yang dikemas dengan plastik berbahan dapat terkontaminasi karena DEHA lumer pada suhu -15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE di bawah segitiga. LDPE (low density polyethylene), yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi). 

LDPE banyak dipakai untuk tutup plastik, kantong/tas kresek dan plastik tipis lainnya. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak berlemak.

Pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. 

Walaupun baik untuk tempat makanan, barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan. Selain itu pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
5. PP (Polypropylene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP di bawah segitiga. Karakteristik adalah biasanya botol transparan yang tidak jernih atau berawan. 

Jenis ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol, cup plastik, mainan anak, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. 

Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Bahan yang terbuat dari PP bila ditekan akan kembali ke bentuk semula. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
6. PS (Polystyrene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS di bawah segitiga. Biasanya dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai seperti sendok, garpu gelas, dan lain-lain. 

Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. 

Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, selain itu bahan ini sulit didaur ulang. 

Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). 

Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.Banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
7. OTHER
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER di bawah segitiga. Untuk jenis plastik 7 Other ini terdapat 4 macam, yaitu : SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon. 

SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan sehingga merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. 

Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.

PC atau Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan sehingga dianjurkan untuk tidak digunakan sebagai tempat makanan ataupun minuman. 

Ironisnya banyak botol susu yang terbuat dari PC dan sangat mungkin mengalami proses pemanasan untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.

Apa yang harus kita lakukan setelah mengetahui informasi jenis plasrik tersebut?
Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
Kita harus lebih bijak dalam memilih dan menggunakan kemasan-kemasan yang terbuat dari plastik, khususnya plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 (khususnya polycarbonate), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. 

Tetapi kemasan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bukan berarti bahwa plastik dengan kode tersebut secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. 

Bila tidak ada kode plastik pada kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7, di mana tidak selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik yang paling aman adalah menghubungi produsennya dan menanyakan mereka tentang tipe plastik yang digunakan untuk membuat produk tersebut.

Di kawasan Uni Eropadan Amerika Utara, benda berbahan plastik yang boleh digunakan selalu ada gambar gelas dan garpu atau keterangan tertulis “for food use” atau “for food contact”.

Selain itu anda juga dapat melakukan langkah-langkah seperti di bawah ini:
Bahan Plastik, Tipe serta Jenisnya....!!!
Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan polycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, polyethylene, atau polypropylene. 

Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, polypropylene, atau polyethylene. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.

Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah botol stainless steel atau kaca.

Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal ini pun dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.

Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di microwave oven.

Cobalah untuk menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan dan gunakanlah kemasan berbahan stainless steel atau kaca untuk menyimpan makanan atau minuman

Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.

Sumber :
http://aimyaya.com/id/kesehatan/nomor-jenis-plastik-daur-ulang/
http://kaumbiasa.com/segitiga-dibawah-botol.php
http://maulanusantara.wordpress.com/2008/07/07/waspadai-bahaya-plastik/


Kantong plastik ekologis, terurai lebih cepat....!!!

Kantong plastik ekologis, terurai lebih cepat....!!!
Jerman ahli dalam urusan pemisahan sampah. Contohnya, ada tong sampah khusus sampah plastik.

Penemuan plastik organik yang bisa didaur ulang tadinya diharapkan bisa mengurangi satu masalah sampah.

Kantong plastik digunakan sehari-hari untuk membawa belanjaan, pakaian, makanan atau obat-obatan. Tapi sampah plastik sulit terurai lagi. Rata-rata, kantong plastik hanya digunakan selama 25 menit.

Setelah dipakai, kantong plastik biasanya dibuang. Mula-mula mendarat di jalanan, dan pada akhirnya terhimpunan di lautan atau perairan umum. Hingga plastik terurai kembali, diperlukan waktu hingga 500 tahun.

Kantong plastik ekologis, terurai lebih cepat....!!!
Plastik ekologis
Produk baru diharapkan jadi solusinya : kantung Plastik ekologis. Bahan bakunya berasal dari sumber daya terbaru. Karena itu dapat terurai dengan cepat menjadi kompos.

Walau begitu, plastik ekologis ini juga tidak mudah sobek, bisa dibubuhi cap atau logo perusahaan, dan dapat diproses di mesin pengolah plastik konvensional.

Herbert Pjede adalah pakar kemasan, yang menilai plastik ekologis yang mudah terurai jadi kompos, juga memiliki keunggulan lain. Volume sampah tidak akan makin besar. "Keunggulan plastik ekologis adalah, tidak memerlukan sistem pembuangan sampah seperti plastik konvensional. Tidak perlu membangun sistem daur ulang. Plastik ini akan terurai dalam jangka waktu pendek, dan tidak perlu tempat pembuangan."

Produksi plastik ekologis juga berarti kebutuhan bahan baku fossil lebih sedikit. Kegunaan praktis lainnya : sampah dapur dapat ditampung dalam plastik ekologis, dan bersama kantongnya bisa langsung dibuang ke pengolahan kompos atau tampat sampah organik.

Kantong plastik ekologis, terurai lebih cepat....!!!
Bermasalah di Jerman
Tapi di Jerman praktek ini dilarang. Pasalnya di negeri ini sampah dipilah dengan ketat. Semua limbah plastik harus disortir dan dipisah dari sampah organik.

Silvio Busch dari pabrik kompos St. Augustin-Niederpleis menjelaskan, "Pada kantong plastik sulit dikenali, apakah itu plastik konvensional atau yang mudah terurai.

Sulit membedakannya bagi kami." Karena ini berarti, semua sampah plasik harus dipisahkan dari sampah organik.

Pengolahan selanjutnya sampah organik juga rumit. Semua dimasukkan ke mesin untuk digiling menjadi serpihan kecil. Semua kantong plastik juga ikut digiling, dan diangkut ban berjalan ke tempat penyortiran. Pemilahan dilakukan dengan tangan. "Kantong plastik, bagi kami sama saja. Kami harus menyortir semua jenis plastik, karena di kemudian hari kompos akan tercemari", ujar Busch.

Kantong plastik ekologis, terurai lebih cepat....!!!
Sampah plastik melimpah
Masalah lainnya, kantong plastik ekologis terurai relatif lambat. Standar industri di Jerman menetapkan, plastik ekologis harus terurai dalam waktu 90 hari.

Bagi pabrik kompos, tenggat waktu itu terlalu lama. "Standarnya plastik ekologis harus terurai dalam 90 hari. Tapi di instalasi kami memiliki waktu urai 35 hari, jadi tidak tidak mungkin plastiknya terurai."

Pakar kemasan Herbert Pjede juga mengetahui masalah itu. Tambahan lagi, harga kantong plastik ekologi lebih mahal dari plastik konvensional. Karena itu pabriknya memproduksi tipe Der Blaue Engel, yang hingga 80 persennya bisa didaur ulang. "Di lokasi dengan sistem daur ulang yang berfungsi, kantong plastik ini merupakan varian paling logis. Bagi yang tidak punya sistem daur ulang, plastik ini punya hak eksis."

Jerman sejauh ini belum memanfaatkan sepenuhnya keunggulan plastik ekologis itu. Tapi negara-negara dengan masalah sampah plastik, bisa menarik manfaatnya, karena plastik ini relatif cepat dapat terurai.

Jepang Buat Air Jadi Elastis Mirip Jelly....!!!

Jepang Buat Air Jadi Elastis Mirip Jelly....!!!
Jepang Buat Air Jadi Elastis Mirip Jelly 
Air elastis dari Jepang, dikembangkan di Tokyo University, materi baru ini sebagian besar terdiri atas air (95%) dengan tambahan dua gram tanah liat dan bahan organik. Menyerupai zat yang dihasilkan agar-agar atau gel, namun sangat elastis dan transparan. 

Penemuan ini awalnya terungkap minggu lalu dalam edisi terbaru majalah ilmiah Nature. Menurut para ilmuwan Jepang, bahan baru ini sangat aman untuk lingkungan dan manusia, dan sangat mungkin untuk menjadi salah satu media penting dalam teknologi kedokteran untuk menolong yang terluka atau menyelesaikan pembedahan yang aman, seperti contohnya untuk menggantikan bagian-bagian tubuh yang dipotong.

Bahan plastik ekologis
Bahkan dengan meningkatkan densitasnya, material baru ini dapat digunakan untuk
menghasilkan “bahan plastik ekologis,” atau bisa menggantikan plastik sama sekali. Tahap ini masih dalam penelitian hingga. Namun jika berhasil, para ilmuwan mungkin telah menemukan sebuah terobosan untuk membuat dunia sedikit lebih hijau

Daur Ulang Limbah Plastik....!!!

Daur Ulang Limbah Plastik....!!!
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah.

Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya.

Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. 

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;

Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.

Limbah Plastik
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. 

Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. 

Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).

Daur Ulang Limbah Plastik....!!!
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. 

Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. 

Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. 

Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia, penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. 

Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah. 

Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di warung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang dapat menggunakan 90 kantung plastik yang seringkali dibuang begitu saja. 

Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. 

Namun fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja bahwa di supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.

handapeunpost

Copyright © / Recycle Industries

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger